Palangkaraya. Workshop yang diselenggarakan oleh LP2M IAIN Palangka Raya menghadirkan Prof. Dr. Masdar Hilmy, MA dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan Dr. Ngainum Naim, MHI dari IAIN Tulunggagung yang diikuti seluruh dosen IAIN Palangka Raya khususnya dosen Prodi PGMI.
Pada season pertama, Prof. Masdar
menjelaskan bahwa dalam penelitian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain, sense of crises (bagian dari idea of novelty), Tahapan/ Prosedur
analisis data (data reduction, data display, dan conclusion drawing &
verification), pengumpulan data, menyusun Intrumen, metode analisis data, dan
sistematika penulisan. Bagian-bagian ini sangat berpengaruh terhadap proses dan
hasil dari penelitian yang dilakukan.
Selanjutnya di season kedua Dr. Ngainun memulai materinya dengan mengatakan bahwa, pada
dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk menulis, hanya saja ada beberapa
faktor yang mempengaruhi seseorang sehingga tidak mau menulis. Pertama,
seseorang kesulitan memulai menulis, karena kebingungan harus memulai dari
mana. Kedua, banyaknya gagasan yang dimiliki sehingga sulit dalam
pengorganisasian gagasan tersebut. Ketiga, kemacetan/ tersendat-sendat
dalam menulis. Keempat, ketika menemui kesulitan kepada siapa meminta
pendapat, referensi, kesalahan dalam tanda baca dan sebagainya. Kelima,
akankah bisa menyelesaikan tulisan, dan apabila sudah selesai kemana akan
menerbitkan. Semua hambatan tersebut bisa diatasi dengan menghilangkan anggapan
bahwa menulis itu bukanlah hal yang sulit. Menulis tidak membutuhkan bakat
khusus, menulis adalah sebuah keterampilan yang didapat dengan cara dilatih
secara terus menerus dan konsisten. Dengan langkah-langka ini diharapkan
seseorang yang memulai menulis menjadi yakin bisa menghasilkan karya tulisan
atau buku.
Dr. Ngainun menambahkan,
menulis menjadi hal yang menyenangkan apabila penulis tahu teknik yang efektif
untuk menulis buku, meluangkan waktu, berlatih terus menerus, motivasi yang
kuat, dan tidak pernah putus asa. Yang tidak kalah penting adalah bahwa secara
sederhana menulis membutuhkan tiga tahap. Tahap pertama yaitu persiapan, yang
dimulai dengan membuat kerangka tulisan, mengumpulkan bahan dengan media yang
dimiliki atau yang disenangi (Handphone, buku, atau komputer). Tahap kedua,
yaitu penulisan yang dimulai dengan hal yang paling disukai dan dikuasi secara
sedikit demi sedikit dan konsisten. Tahap yang ketiga yaitu perbaikan/ revisi. Merevisi merupakan kegiatan
mengoreksi kembali tulisan yang selesai diketik. Kegiatan ini dilakukan setelah
pengetikan seluruhnya selesai. Hal ini dilakukan karena menulis sambil mengedit
bukanlah proses penulisan yang baik. Kemudian mintalah masukan dari teman yang
memiliki perspektif yang dapat memperkaya tulisan. Tahap terakhir pelajari
secara cermat tulisan yang dibuat dan jangan lupa mengarsipkan.
“Ingatan bisa hilang, tetapi
tulisan akan selalu mengigatkan” (Dr. Ngainun Naim)
0 Komentar